Minggu, 23 Maret 2014

Sistem Formularium Rumah Sakit

Sistem, Sistim Formularium adalah, fungsi, kegunaan dan tujuan formularium Rumah Sakit
Sistem formularium Rumah Sakit adalah suatu metode yang digunakan staf medik dari suatu rumah sakit yang bekerja melalui PFT, mengevaluasi, menilai, dan memilih dari berbagai zat aktif obat dan produk obat yang tersedia, yang dianggap paling berguna dalam perawatan penderita. Jadi, sistem formularium adalah sarana penting dalam memastikan mutu penggunaan obat dan pengendalian harganya. Sistem formularium menetapkan pengadaan, penulisan, dispensing, dan pemberian suatu obat
dengannama dagang atau obat dengan nama generik apabila obat itu tersedia dalam dua nama tersebut.

Formularium adalah dokumen berisi kumpulan produk obat yang dipilih PFT disertai informasi tambahan penting tentang penggunaan obat tersebut, serta kebijakan dan prosedur berkaitan obat yang relevan untuk rumah sakit tersebut, yang terus menerus direvisi agar selalu akomodatif bagi kepentingan penderita dan staf profesional pelayan kesehatan, berdasarkan data konsumtif dan data morbiditas serta pertimbangan klinik staf medik rumah sakit.

Panitia Farmasi dan Terapi (PFT)

Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) atau Tim Farmasi dan Terapi (TFT)
Panitia farmasi dan terapi adalah sekelompok penasehat dari staf medik dan bertindak sebagai garis komunikasi organisasi antara staf medik dan IFRS. Panitia ini mengevaluasi secara klinik
penggunaan obat dan pemberian obat serta mengelola sistem formularium. Panitia ini difungsikan rumah sakit untuk mencapai terapi obat yang rasional. Fungsi dan Lingkup PFT, antara lain:
1.         Berfungsi dalam suatu kapasitas evaluatif, edukasi, dan penasehat bagi staf medik dan pimpinan rumah sakit, dalam semua hal yang berkaitan dengan penggunaan obat.
2.         Menetapkan program dan prosedur yang membantu memastikan terapi obat yang aman dan bermanfaat.
3.         Menetapkan program dan prosedur yang membantu memastikan manfaat biaya terapi obat.
4.         Menetapkan dan merencanakan program edukasi yang sesuai bagi staf profesional rumah sakit tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penggunaan obat.
5.         Berpartisipasi dalam kegiatan jaminan mutu yang berkaitan dengan distribusi, pemberian, dan penggunaan obat.
6.         Memantau danmengevaluasi reaksi obat merugikan dalam rumah sakit dan membuat rekomendasi yang tepat untuk mencegah berulangnya kembali.
7.         Memprakarsai atau memimpin program dan hasil studi evaluasi penggunaan obat, pengkajian hasil dari kegiatan tersebut dan membuat rekomendasi yang tepat untuk mengoptimalkan penggunaan obat.
8.         Bersama IFRS merencanakan dan menetapkan suatu sistem distribusi obat dan prosedur pengendalian yang efektif.
9.         PFT mempunyai tanggung jawab pada pengadaan edukasi bagi staf profesional rumah sakit.
10.     Membantu IFRS dalam pengembangan dan pengkajian kebijakan, ketetapan dan peraturan berkaitan dengan penggunaan obat dalam rumah sakit sesuai dengan perundang-undangan lokal dan nasional.
11.     Mengevaluasi, menyetujui, atau menolak obat yang diusulkan untuk dimasukkan kedalam atau dikeluarkan dari formularium rumah sakit.
12.     Menetapkan kategori obatyang digunakan dalam rumah sakit dan menempatkan tiap obat pada suatu kategori tertentu.
13.     Mengkaji penggunaan obat dalam rumah sakit dan meningkatkan standar optimal untuk terapi obat rasional.
14.     Membuat rekomendasi tentang obat yang disediakan dalam daerah perawatan penderita.

Peranan Apoteker Farmasi Rumah Sakit

Peranan, fungsi,tugas Apoteker Farmasi Rumah Sakit
Peranan Apoteker Farmasi Rumah Sakit tergantung dari bobot fungsi Rumah Sakit. Peranan Apoteker Farmasi Rumah Sakit antara lain :
1.        Peranan Dalam Manajemen Farmasi Rumah  Sakit
Apoteker sebagai pimpinan Farmasi Rumah Sakit harus mampu mengelola Farmasi Rumah Sakit secara keseluruhan dan bertanggung jawab dalam administrasi, manajemen
perencanaan serta kebijakan Farmasi Rumah Sakit secara terpadu, anggaran biaya, kontrol persediaan, pemeliharaan catatan dan pembuatan laporan untuk pimpinan Rumah Sakit.
2.        Peranan Dalam Pengadaan Perbekalan Farmasi
Perencanaan pengadaan kebutuhan perbekalan Farmasi memerlukan kajian yang cermat, tepat dan teliti berdasarkan pada stok yang adaserta dilakukan pengkajian obat yang akan diadakan sesuai dengan Formularium. Apoteker harus mempunyai kemampuan administrasi dan manajerial dalam mengelola data kebutuhan obat yang kemudian diterapkan ke dalam rencana operasional yang digunakan dalam anggaran serta berkonsultasi dengan Panitia Farmasi dan Terapi.
3.        Peranan dalam PenyimpananObat
Pengaturan obat langsung di bawahpengawasan dan tanggung jawab Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Hal ini perlu karena pentingnya pengaturan dan pengendalian stok dan untuk mempersiapkan laporan dibuat pola sistem dan prosedur kerja serta administrasi yang sesuai dan memenuhi syarat.
4.        Peranan Dalam Distribusi Obat
Distribusi obat untuk pasien rawat jalan dan rawat inap dilaksanakan oleh Apotek Farmasi Rumah Sakit.
5.        Peranan Dalam Kontrol Kualitas Obat
Apoteker melakukan kontrol kualitas obat galenika, analitik, biologis, mikrobiologis, fisika, dan kimia.
6.        Peranan Sebagai Pusat Informasi Obat
a)        Memberikan informasi mengenai obat bagi yang memerlukannya.
b)        Mengevaluasi dan membandingkan obat-obatan yang tergolong dalam satu kelompok farmakologis.
c)        Membantu para dokter dalam pemilihan obat yang aman dan efektif.
d)       Mendidik tenaga paramedis.
e)        Bertukar informasi dengan Apotekerdi Rumah Sakit lain untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang cara memberikan informasi mengenai obat.
7.        Peranan Dalam KomunikasiNasehat – Konsultasi
8.        Peranan Dalam Farmasi dan Terapi Serta Penerbitan Formularium
9.        Peranan Dalam Pendidikan
10.    Peranan Dalam Penelitian

11.    Peranan Dalam Kontrol Keracunan.

Masih banyak peran yang mungkin dapat dilakukan apoteker, keep spirit sejawat farmasi :)